Gue baru dapet data nih tentang resep-resep masakan dan obat-obatan. Ada yang cocok buat yang doyan masak dan ada juga yang cocok buat yang suka ngobatin orang sakit. Yuk, gue bagi-bagi resepnya dan obatnya yang enak dan mantap!
Masakan
Pertama, gue mau kasih tau cara memasak telur dadar dengan cetakan yang praktis dan simpel. Kalian bisa beli cetakan telur goreng dadar di toko-toko peralatan dapur atau online. Berikut caranya:
Telur Dadar dengan Cetakan
Bahan-Bahan:
- 2 butir telur ayam
- 1/4 sendok teh garam
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 1/4 sendok teh kaldu ayam bubuk
- secukupnya minyak sayur
Cara Membuat:
- Siapkan semua bahan-bahan.
- Pecahkan telur ayam ke dalam mangkuk.
- Tambahkan garam, merica bubuk dan kaldu ayam bubuk ke dalam mangkuk.
- Aduk rata dengan menggunakan garpu atau whisk.
- Panaskan cetakan telur goreng dadar dengan sedikit minyak sayur di atas api sedang.
- Tuang adonan telur ke dalam cetakan hingga terisi penuh.
- Tunggu hingga telur matang dan mengeras.
- Ambil telur dadar dari cetakan menggunakan sendok sayur.
- Sajikan telur dadar di atas piring saji.
Tips Membuat:
- Untuk membuat telur dadar yang lembut dan tipis, gunakan mangkok kecil atau gelas ukur kecil untuk memecahkan telur.
- Jangan lupa untuk menambahkan garam, merica bubuk dan kaldu ayam bubuk pada adonan telur agar rasanya lebih enak.
- Untuk menghindari telur dadar yang lengket pada cetakan, gunakan sedikit minyak sayur atau mentega dan pastikan cetakan sudah cukup panas sebelum memasukkan adonan telur.
Masak dengan DTD
Oke, selanjutnya gue mau kasih tau cara menghitung resep dengan DTD. Apa itu DTD? DTD atau Dosage To Date adalah jumlah obat yang sudah dikonsumsi seseorang sebelumnya. Sehingga DTD sangat penting untuk dihitung dalam menghitung resep obat agar obat yang diberikan selalu tepat dan aman. Berikut caranya:
Cara Menghitung Resep dengan DTD pada Resep
Bahan-Bahan:
- resep obat
- catatan DTD pasien
Cara Membuat:
- Periksa catatan DTD pasien yang dikeluarkan oleh apoteker atau dokter.
- Tentukan dosis obat baru dan jumlah obat yang akan diberikan berdasarkan resep dan catatan DTD pasien.
- Jangan lupa untuk mencatat dosis dan jumlah obat yang diberikan pada resep untuk menghindari kekeliruan dalam memberikan obat pada pasien.
Tips Membuat:
- Sebelum memberikan obat pada pasien, pastikan untuk mengecek catatan DTD pasien agar obat yang diberikan selalu tepat dan aman.
Obat-Obatan
Kesempatan selanjutnya gue mau ndasari tentang jenis-jenis obat dan pola distribusinya. Obat itu ada banyak, mulai dari obat yang berkhasiat menghilangkan rasa sakit sampai obat yang berkhasiat justeru buat membuat perut mual dan muntah. Nah, berikut jenis-jenis obat dan pola distribusinya yang perlu kamu tahu!
Jenis-Jenis Obat dan Pola Distribusinya
1. Obat Bebas
Obat bebas dijual tanpa resep dari dokter dan bisa dibeli bebas di apotek. Namun, meskipun dibeli bebas, obat bebas tetap harus digunakan dengan benar dan sesuai dosis yang dianjurkan untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
2. Obat Bebas Terbatas
Obat bebas terbatas adalah obat bebas yang hanya boleh dijual di apotek dengan pelayanan dan pengawasan dari apoteker. Obat bebas terbatas memiliki efek samping yang lebih berbahaya dibandingkan obat bebas biasa, sehingga penggunaan obat bebas terbatas harus dengan resep dari dokter.
3. Obat Keras
Obat keras adalah obat yang hanya bisa diberikan dengan resep dari dokter. Obat keras berisi bahan obat yang berbahaya dan harus digunakan dengan hati-hati sesuai petunjuk penggunaan dokter.
4. Obat Narkotik
Obat narkotik adalah obat yang mengandung zat narkotika atau psikotropika yang dibutuhkan oleh pasien tertentu dengan kondisi kesehatan tertentu. Penggunaan obat narkotik harus diawasi oleh dokter yang berwenang dan harus memenuhi persyaratan tertentu seperti menunjukkan kartu identitas dan resep dari dokter.
5. Obat Bebas Salep dan Obat Tetes Mata
Obat bebas salep dan obat tetes mata adalah obat yang bisa digunakan tanpa resep dokter. Namun, meskipun bisa digunakan tanpa resep dokter, obat bebas salep dan obat tetes mata tetap harus digunakan dengan hati-hati dan sesuai petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan.
Wah, beneran banyak juga ya jenis-jenis obat dan pola distribusinya. Nah, kalian jangan lupa selalu membaca aturan pakai obat sebelum menggunakannya dan selalu berkonsultasi dengan dokter jika ada efek samping yang tidak diinginkan. Semoga informasi ini bermanfaat ya!
